“barusan nyadar lg kalo kuliah udah
tinggal hitungan minggu,woghh...masa jd mahasiswi aktif hampir expired!”
Seketika muncul kalimat dari seorang
vincen saat mata masih fokus pada beberapa twit di TL malam itu. Ya, akhirnya
hanya beberapa minggu lagi gue akan berkutat dengan yang namanya pelajaran AkaeL
dan tetek bengeknya. Gak terasa sudah hampir tiga tahun hidup di tempat yang
dinamakan kos-kosan para perantau. Mungkin ini baru pertama kali gue
mendapatkan banyak teman yang berasal dari berbagai penjuru negeri tercinta. Dari
mulai ujung barat hingga timur bisa didapatkan di kampus tercinta. Twit sederhana
yang bisa mengingatkan gue seketika dari mulai menginjakkan kaki di kampus ini
hingga akhirnya teringat salah satu peperangan ini hampir selesai dan masih ada
beberapa peperangan yang sudah menunggu di pelupuk mata.
Saat itu mungkin bisa dibilang
saat-saat dimana alay dan galau masih di tolerir. Lima orang sahabat yang
selalu pergi ke kantin bebarengan dan ngobrol pas pelajaran dimulai. Empat diantaranya
cewek dan satu cowok. Itu gue. Dua tahun kami habiskan bersama karena pada saat
itu pemisahan kelas hanya terjadi saat lo akan masuk ke kelas dua. Hanya dipecah
menjadi penganut ilmu alam atau sosial. Saat perpisahan terjadi tepatnya
setelah ujian nasional dan juga malam perpisahan banyak dari anak-anak kelas
lain terlihat menangis, saling memeluk teman satu dengan lainnya. Kami?? Tidak,
kami tak melakukan hal itu. Kami percaya suatu hari nanti kami akan berkumpul
kembali. Makan bersama dan setidaknya menghabiskan waktu bersama saat kami
sama-sama pulang dari kehidupan nyata (kuliah.red). sama-sama dari satu kota
dan kemungkinan kecil untuk tidak kembali membuat kepercayaan itu semakin kuat.
Untuk apa menangis jika masih banyak kemungkinan untuk bertemu kembali.
Hal lain terjadi saat ini. Ketika sahabat
dan teman yang kita punya dan kita kenal berasal dari penjuru negeri. Kemungkinan
untuk berkumpul kembali menjadi hanya beberapa angka kecil dalam bentuk
persentase. Ya sekitar seminggu lagi gue bisa berkumpul dengan mereka. Dengan orang-orang
yang membuat kenyamanan di dalam diri gue saat gue ada di sini selama tiga
tahun ini. Mungkin gak ada lagi yang bakal narik-narik ke gramed pas jalan di
Bepe, gak ada lagi yang ngajakin nonton bioskop, gak ada lagi temen pulang dari
kampus, gak ada lagi yang ngajakin badminton dan tengkar hanya masalah gue yang
MU Haters, gak ada lagi yang gue ganggu makan malam privat mereka, gak adalagi
kumpul-kumpul malem di warkop teteh, gak ada lagi yang namanya tentir manuk
atau pergi backpacker dengan dana terbatas ke Pulau Pari. Apakah akan terjadi
lagi?? Entahlah. Berharap?? Pastinya. Kangen?? Tentunya. J
Sahabat, kalian selalu ada di dalam
hati gue. Selalu disimpan dan dikenang. Entah apa yang bisa gue berikan buat
kalian selama ini tapi terima kasih atas semua kenyamanan yang telah kalian
beri kepada gue dan terima kasih karena menjadi bagian dari hidup gue yang
nantinya bisa gue ceritain hingga ke anak cucu nantinya. Seminggu ini sangat
berarti buat diri gue dan selalu berharap bahwa hari-hari dimana kita masih
bisa menyapa satu sama lain kenangan-kenangan itu dapat terulang kembali. Sangat
berharap.
Sahabat, bagaimana kabarmu disana?? Baik-baik
kan?? Masih ingat gue?? Ya mungkin pertanyaan ini yang bakalan terngiang di
otak gue dan selalu menjadi tanda tanya hingga terjawab nantinya.
Sahabat, sukses buat kalian semua. Undangan
nikahan jangan sampai lupa ya. :’)
'..gak ada lagi yang ngajakin badminton dan tengkar hanya masalah gue yang MU Haters, gak ada lagi yang gue ganggu makan malam privat mereka..'
BalasHapuswkwk, masi dan evi harus baca tulisan ini
wkwkwk
Hapussini suruh baca sini
XD