Selasa, 13 November 2012

Dari DAEBAK hingga GOMAHO eh GOMAWO



Entah mulai kapan aku terserang virus korea. Seingatku pas temen kosan membeli harddisk untuk pertama kalinya dan langsung diisi dengan banyak video2 yang menyangkut SNSD. Dulu sih sempet gak terlalu begitu menarik perhatian. Ketika teman menunjukkan sebuah variety show Runningman aku hanya melihatnya sekilas dan merasa tak tertarik dengan bahasa aneh yang digunakannya. Karma mungkin terjadi. Setelah temanku menonton RunningMan ketika aku sedang berada di kamarnya. Pada saat itu kalau tidak salah bintang tamunya SNSD. Dan entah kenapa semakin dilihat semakin ingin tahu tentang variety show itu. Daaannn akhirnya saya juga menyukainya. Sebuah variety show dari negeri yang tak begitu aku kenal yang dulunya aku melempar muka saat ia ditonton teman2ku  dan sekarang aku mengemis2 untuk bisa mendapatkan episode selanjutnya yang tak bisa aku download sendiri.

Dampak tak langsung dari kesukaaan ini tentunya juga ingin tahu tentang bahasa yang mereka pakai. Maklum lah setidaknya mungkin terlihat keren dan romantis jika bisa bahasa Korea itu (menurutku). Pelan2 aku mulai tahu kata2 yang mereka pakai mulai dari saranghae, mianhae, ne, daebak dan gomawo. Banyak kata2 itu yang aku ulang2 ketika bertemu dengan teman sekelas. Dan ternyata ada tanggapan positif dari beberapa anak saat itu bagaimana mereka juga ingin tau arti dari kata2 yang aku lontarkan dengan rasa percaya diri yang tinggi itu. Urusan salah mengartikannya bisa dipikir belakangan yang penting tau lah.
Saat itu kami (hampir seperempat kelas) sedang tentir demi UTS AKM  yang lebih baik.  

“gomawo epiii” seruku kepada si Epi yang menjadi tentor saat itu dan diikuti oleh si Masi dan Melda juga.

“eh ul, opo iku artine (apa itu artinya)?” tanya si Waluyo

“matur nuwun (terima kasih) wal artine” jawabku

“oh lek Daebak kuwi opo??” terusnya

“ oh iku semacam “wah” ngunu lah” jawabku tanpa bisa mendeskripsikan secara jelas

 Terlihat ekspresi yang sedikit bingung dari muka si waluyo

“semacam hebat ngunu wal” seru si Masi

“oohh,, Epi Daebak!!” serunya tiba2 dengan omongan medoknya yang membuat kami tertawa mendengarnya.

“Epi gomaho” seru si Agan dengan menyipitkan matanya seraya tertawa.

“gomawo gan gomawo kuduk (bukan) gomaho” timpaku kepadanya.

“oh iyo gomawo” terusnya

"lek kuwi opo ul??" tanya si waluyo  

"terima kasih wal artine" 

"ohh Epi DAEBAK!! Epi gomawo" serunya tanpa tau apakah itu benar atau salah.

Kami pun tertawa mendengar kedua anak ini mencoba mempraktekkan kata2 korea dengan medok  parah yang mereka miliki dan hal itu juga membuat kami terhibur hingga tertawa terbahak2. Kata2 gomawo pun terus disalah gunakan dengan kata Gomaho oleh si Agan sebagai bahan bercandaan. Entah apa yang dia pikirkan dengan kata “gomaho” ciptaannya itu.

Sejak saat itu tiap ada sesuatu yang bisa dikatakan “DAEBAK” si waluyo selalu meneriakkan kata2 yang berarti hebat itu. Dan mungkin yang perlu ia perbaiki adalah bahwa untuk saranghae jangan diterapkan untuk dikatakan kepada teman laki2. -____-“

2 komentar:

  1. ini diniatkan fiksi atau nyata ul??
    kalo nyata itu ngobrolnya di twitter bukan di tentir :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentir piiss
      masih inget aku itu..
      *klo gak salah*

      Hapus