Selasa, 05 Maret 2013

Gue Butuh Novel!!




Novel. Mungkin banyak orang yang suka membaca buku itu yang kebanyakan tebal dan hanya berisi kata-kata tanpa ada gambar satu cuil-pun di dalamnya. Sebenarnya dulu gue gak ada tertariknya sama sekali dengan yang namanya buku tanpa gambar itu. Komik pun gue masih milih-milih. Mungkin doraemon, conan dan kungfu komang yang biasanya ada saat gue lagi bosan ngapa-ngapain atau menunggu dengan tenang di kamar mandi *if you know what i mean* *jangan mesum*.

Tiap diajak ke Bepe (nama mall dekat kampus, bukan bang bambang pamungkas) ama si Vincen, dia selalu menyempatkan pergi untuk sekedar menginjakkan kaki di gramedia dan melihat-lihat novel yang terlihat klasik saat gue perhatikan cover yang terpampang di depannya. Berkeliling sekitaran sejam dan akhirnya hanya berkata

“pengen banget itu buku, tapi masih gak ada uang” dan akhirnya mencari lagi dan pulang. Begitu seterusnya.
Entah apa menariknya membaca tulisan-tulisan berpuluh-puluh ribu yang terpampang tanpa ada warna di secarik kertaspun, Cuma warna dasar kertas. Bisa dibilang hitam putih. Melihatnyapun serasa mata ini terbakar dan bilang


“cukup jangan dekati aku kau bacaan tanpa gambar, cukup”

Semua ini terjadi hingga pada suatu waktu juga dengan si vincen yang selalu tak absen masuk ke rak-rak buku di gramedia, gue menemukan sebuah novel atau bacaan atau entahlah namanya yang tak bergambar yang membuat gue sedikit tertarik. Ber genre komedi. Tapi apa ada saat itu dompet masih enggan menganga dan memberikan secara ikhlas kepada kasir. Akhirnya gue tinggal novel itu dengan perasaan yang amat sedih sesedih ninggalin cewek yang baru kita kenal dan bikin kita tertarik seketika. Njleeb

novel perdana gue *terharu* :')
Sekitar sebulan kemudian amal mengajak frisa untuk sekedar menemaninya ke gramedia untuk membeli alat-alat gambar untuk bisnis yang ingin dia coba. Ya menggambar, apalagi coba. Akhirnya gue, geza, widodo,fachol dan sutan ikut dalam rombongan. Seperti biasa, entah ingin atau udah terbiasa dan agak janggal jika tak mampir ke rak-rak buku gramedia, gue pun mencoba mencari buku yang udah menarik mata gue sebulan yang lalu itu. Rak bertuliskan best seller ternyata sudah menyingkirkan novel itu dan menggantinya dengan novel baru lainnya. Gue gak pantang menyerah, mencari buku itu dari rak satu ke lainnya, dari rak bertuliskan “majalah” hingga “pujian” *yakali itu novel nyangkut di rak-rak itu*. Akhirnya gue temukan tumpukan novel itu di bawah lantai. Dari best seller ke lantai pinggir orang-orang lalu lalang tanpa ada sign apapun diatasnya. Dengan berat hati gue ambil dan berjalan dengan satu kaki yang masih belom ikhlas untuk melangkah ke mbak-mbak penjaga kasir.

“gue harus beli, gue harus beli, kamehamehaaaaa” dalam hati. Dan uang 50ribuan pun sudah ada di depan kasir dan dengan senyum mbak-mbak kasir mengambil jatah makan dua hari gue dengan mudahnya. Akhirnya gue punya novel atau apalah namanya itu dan gue beli itu novel. BELI bukan PINJAM!! *terharu* “bakalan puasa dua hari ini” *nangis seketika*.

Akhirnya novel itu selesai dalam waktu 3 hari saja. 38 ribu dan udah habis dibaca 3 hari. Ternyata novel itu tak abadi. Ngapain gue beli waktu itu. Ya sempat nyesel tapi yasudahlah semua udah terjadi setidaknya gue bisa punya cerita ke cucu nanti klo gue udah beli novel. *gak penting*

Entah kenapa tapi hasrat buat baca novel yang lain semakin menggebu-gebu. Dan akhirnya novel kedua gue baca. Meskipun bukan tentang komedi tapi gue coba buat dibaca. Sekitar enam hari kemudian novel kedua selesai. Sebagai catatan novel kedua bukan hasil dari pengeluaran uang di dompet tetapi pinjaman dari kamar kos sebelah. Sedikit demi sedikit entah kenapa saat ini gue tertarik dengan yang namanya novel atau bacaan tanpa gambar sedikitpun atau apalah itu namanya. Tanpa itu entah kenapa serasa ada yang kurang. Gue udah tertarik dengan novel. Gue Butuh Novel!! Pinjemin Gue wooyy!! *gak nyantai*

2 komentar: